Trauma Masa Lalu Menjadi Penyebab Over Explaining
Apa itu Over Explaining?
Apa yang ada dalam pikiran kalian ketika berhadapan dengan teman yang suka menjelaskan secara berlebihan? Apakah kalian menganggap mereka terlalu lebay, atau hanya ingin mendapatkan validasi dari kalian? Menjelaskan secara berlebihan dan detail dikenal dengan istilah over explaining. Dilansir dari Hindustan Times Over Explaining adalah respon dari trauma yang dialami oleh individu ketika masa kecil. Trauma yang dialami tersebut membuat mereka merasa “butuh” untuk menjelaskan secara detail agar orang lain paham dengan apa yang mereka katakan. Sejalan dengan definisi tersebut, Leaf Caroline (2021) juga memiliki definisi yang serupa. Over explaining adalah respon trauma yang terbentuk karena sering merasakan rasa bersalah saat anak-anak.
Faktor Penyebab Over Explaining
Over Explaining paling banyak disebabkan karena faktor pengabaian yang dilakukan oleh lingkungan sekitar. Lingkungan yang memainkan peran krusial dalam membentuk perilaku ini biasanya adalah keluarga. Kenapa keluarga? Karena keluarga adalah salah satu dari lingkungan internal pertama dalam kehidupan anak. Tempat dimana anak seharusnya bisa menyampaikan pendapat mereka, bisa berbagi opini dan berbagi cerita, berubah menjadi salah satu tempat dimana mereka dihakimi, disalahkan dan dikritik secara berlebihan.
Leaf Caroline (2021) menjelaskan bahwa, over explaining dilakukan secara tidak sadar, dengan tujuan untuk mengontrol kecemasan yang dialami. Dimana hal ini sebenarnya adalah sinyal bahwa terdapat akar masalah di masa kecil yang belum terselesaikan. Apa faktor yang menyebabkan over explaining?
Over explaining dilakukan karena adanya faktor ingin aman. Hal ini adalah tanda bahwa terdapat pemikiran yang toxic yang mendominasi pemikiran individu.
Over explaining terjadi ketika kita sedang di gaslighting oleh orang lain. Akibatnya, seseorang merasa harus menjelaskan secara berlebihan, dengan tujuan agar pelaku gaslighting tidak bisa mengancam atau merendahkan individu tersebut.
Individu yang melakukan over explaining berusaha untuk dimengerti, dan merasa butuh untuk menjelaskan informasi secara berlebihan.
Adanya need atau kebutuhan untuk menjustifikasi pemikiran atau pilihan pribadi agar orang lain mau untuk menerimanya.
Peristiwa masa lalu dimana seseorang selalu menjadi subjek yang disalahkan. Merasa bahwa semua adalah salahnya yang berakibat dengan keinginan untuk bertindak defensif dan menggunakan over explaining sebagai kompensasi.
Mari Kita ilustrasikan
“Bayangkan ada seorang anak yang bernama Alex. Ia berumur 11 tahun dan masih tinggal bersama dengan keluarganya. Alex tumbuh dengan keluarga yang senang menggunakan kekerasan (domestic violence). Alex sering dipukul dan dihukum karena alasan yang sepele, dan hal ini yang mengakibatkan Alex mengalami ketakutan yang berlebihan ketika mengalami kesalahan. Ketika Alex dihadapkan dengan permasalahan yang diakibatkan oleh perilakunya, Alex akan mencoba untuk memutar pikiran agar ia tidak disalahkan atas perbuatan yang Alex lakukan. Biasanya dengan mencoba untuk menjelaskan secara berlebihan sebagai alasan untuk tidak dihukum. Perilaku over explaining ini adalah defense mechanism yang dimiliki oleh Alex untuk melindungi dirinya dari bahaya”
Berdasarkan dari ilustrasi tadi, sudah dapat terlihat bahwa sebenarnya perilaku over explaining itu berakar dari trauma masa lalu. Trauma ini tidak hanya berhenti di masa kecil, tetapi juga berdampak signifikan dengan masa dewasa anak kelak. Dilansir dari Psychology Today oleh Kaytee Gillis, over explaining muncul karena di masa kecil, mereka jarang didengarkan, dimengerti atau dipercaya.
Mengalami trauma di masa kecil akan berdampak dengan perkembangan sosialnya. Hasilnya, mereka yang mengalami situasi yang menekan, akan menganggap hal tersebut sebagai suatu ancaman. Stress yang berlebihan menyebabkan anak sulit untuk berkonsentrasi dan memproses informasi. Akibatnya, perilaku yang muncul salah satunya adalah over explaining. Over explaining digunakan sebagai salah satu cara agar mereka dapat dipercaya dan terhindar dari masalah yang mungkin terjadi.
Belum ada Komentar untuk "Trauma Masa Lalu Menjadi Penyebab Over Explaining "
Posting Komentar