Pernah Merasakan Kehadiran Makhluk Halus? Kenali Fenomena Felt Presence

    Pernahkah kalian merasakan kehadiran makhluk halus? Diantara kita pasti ada yang skeptis terhadap kehadiran makhluk halus. Bagi orang yang kritis, mereka akan sering bertanya-tanya atau menyangkal kehadiran mereka, tetapi tidak sedikit juga yang percaya. Hal ini bisa saja dikarenakan faktor budaya yang melekat sampai ke akar, terutama budaya asia yang kental dengan mistis. Kondisi dimana kita seolah-olah merasakan kehadiran makhluk halus atau entitas yang tak kasat mata belum dapat dijelaskan secara rinci dengan kacamata ilmiah, tetapi fenomena ini banyak menarik perhatian para peneliti, sehingga para peneliti juga memberikan julukan bagi fenomena ini. Fenomena ini disebut sebagai felt presence

Definisi

     Dilansir dari Psychology Today, felt presence adalah fenomena dimana seseorang merasakan adanya suatu entitas atau makhluk lain yang berada didekatnya dan diikuti dengan adanya halusinasi. Felt presence yang dialami juga berkaitan dengan adanya perasaan takut atau cemas yang dialami. Individu yang mengalami felt presence biasanya akan mengalami adanya perasaan tidak mengenakan, dan mulai mengalami adanya gangguan-gangguan, seperti merasa ada seseorang yang masuk ke dalam rumah atau merasa seperti ada yang melihat atau mengikuti (Solomonova et al., 2011).  

 

Hubungannya dengan Sleep Paralysis 

      Felt presence juga dialami oleh orang yang mengalami sleep paralysis. Menurut Solomonova, et al. (2011) sleep paralysis adalah fenomena yang muncul saat transisi dari bangun menuju tidur. Selama masa transisi tersebut terdapat ketidakmampuan seseorang untuk bergerak dan diikuti dengan halusinasi. Halusinasi yang muncul dapat berupa audio atau suara yang mencekam. Tidak jarang juga berupa visual seperti melihat bayangan hitam dan entitas lain di sudut ruangan. Selain audio dan visual, adanya sentuhan fisik yang dialami juga dapat terjadi.  

         Dilansir juga dari Psychology Today sleep paralysis juga diasosiasikan dengan adanya anxiety atau kecemasan dan ketakutan. Dalam kasus sleep paralysis, individu akan seolah-olah terbangun dari tidurnya dan merasakan kehadiran suatu makhluk atau entitas yang sangat mengancam individu tersebut. Kondisi ini dapat terjadi cukup lama selama masa sleep paralysis, dan biasanya berhubungan dengan kecemasan dan depresi yang dialami individu. 

 

Kejadian Nyata 

Pengalaman felt presence juga dialami oleh beberapa orang. Salah satu kasus nyata yang berkaitan dengan felt presence adalah kisah dari Luke Robertson. Dilansir dari BBC News Indonesia kejadian felt presence dialami oleh Luke Robertson pada tahun 2015. Kejadian itu dialami Luke Robertson saat sedang melakukan ekspedisi ke Antartika. Di Antartika, Luke mengakui bahwa disana tidak ada apa-apa selain es dan salju, tetapi keanehan mulai terjadi ketika Luke berkelana selama 40 hari di Kutub Selatan. Pada hari itu, Luke ingin mengisi ulang peralatan elektronik tetapi tidak berfungsi. Hal ini membuat Luke tidak dapat mendengarkan musik. Suara yang hanya bisa didengarkan oleh Luke adalah suara angin di Antartika. Selama kejadian itu, Luke seketika mengingat lagu serial kartun The Flintstones di kepalanya. Tetapi, hal  yang aneh terjadi ketika Luke melihat karakter dalam serial kartun tersebut ada di didepannya. Selain melihat karakter kartun, hal aneh lain juga terjadi seperti mendengar namanya diteriakkan oleh seseorang dan merasakan adanya seseorang mengikutinya di belakang, atau mengikuti langkah kaki Luke. 

Keterkaitan dengan Gangguan Mental

     Felt presence dapat juga dikaitkan dengan adanya gangguan psikologis yang dimiliki oleh individu. Menurut Alderson-Day B et al. (2023). Felt presence memiliki keterkaitan erat dengan masalah psikologis. Hasil penelitian yang ditemukan membuktikan bahwa, fenomena felt presence paling banyak terjadi pada individu yang memiliki gejala halusinasi, dan paranoia, serta gender juga memainkan peran dengan munculnya felt presence. Diagnosis psikiatri menunjukkan sekitar >50% orang yang mengalami fenomena felt presence memiliki gangguan psikopatologis. Penelitiannya juga menunjukkan hipotesis bahwa, felt presence adalah salah satu bagian dari gejala halusinasi. 

Bagikan Artikel ini